Aku Suka Menabung

Bismillahirrahmanirrahim...



Day 02 Bunsay Game Level 8
Mengenalkan Konsep Menabung lewat Buku Seri Halo Balita : Aku Suka Menabung

Aku suka menabung. Begitulah salah satu judul buku seri Halo Balita versi Sali dan Saliha yang lumayan sering dibaca di rumah. Buku seri ini alhamdulillah lumayan membantu pemahaman Haya akan hal-hal yang baru, apalagi ada e-pen yang bisa dipakai dan menambah kegiatan membaca jadi asyik. 

Lewat buku seri berjudul Aku Suka Menabung ini, saya bisa mencoba mengenalkan pada Haya tentang konsep menabung atau menyimpan uang di suatu tempat yang disebut dengan celengan.

Buku Aku Suka Menabung dengan karakter utama Saliha yang sesuai dengan usia Haya itu bercerita tentang Saliha yang ingin membeli sebuah buku, tapi harganya cukup mahal dan ibu menyuruh Saliha untuk menabung terlebih dahulu. Alih-alih membelikannya buku, Ibu membelikan Saliha sebuah celengan kodok untuk diisi. Namun dalam perjalanan menabung dengan misi untuk membeli buku itu mandeg di tengah jalan karena Saliha tergoda membeli jajan dengan uang tabungannya. Hingga alhamdulillah di akhir cerita akhirnya Saliha bisa mengumpulkan uang cukup banyak untuk membeli buku yang diinginkannya.

Sejauh ini, saya amati kalau Haya, di usianya yang sudah 3 tahun ini sudah tahu konsep menabung, yakni menyimpan uang, utamanya uang koin di dalam celengan. Meskipun belum rutin, dan malah seringkali buat mainan, yaitu uang yang sudah dimasukkan dikeluarkan kembali lewat lubang yang ada di bawah celengan alhasil semua uang yang ada di dalam celengan berhamburan keluar lagi. 

Di rumah, celengan Haya ada celengan plastik berbentuk karakter Pooh berwarna kuning kepunyaan saya dulu, hadiah dari seorang teman. Lalu selain celengan, ada juga kencleng sedekah dari salah satu lembaga Zakat dan Wakaf. Saya juga membeli kencleng sendiri, yang niatnya mau untuk tabungan Qur'ban tiap tahun, insyaAllah. Tapi, memang godaan kalau punya celengan di rumah apalagi yang bisa buka tutup itu kadang suka "bocor" di tengah jalan sebelum sampai tujuan, hehehe... serupa seperti kisah Saliha di atas.

Ya, emak juga kudu belajar konsisten lagi menabung nih ya nak, biar ga gampang tergoda di tengah jalan. Hohoho...
Jadi, buat saya sendiri di usia Haya yang masih 3 tahun ini memang sekedar baru mengenalkan konsep menabung di celengan untuk Haya, tapi belum mulai mengajarkan untuk rutin menabung.

Nah, ini mungkin bisa jadi proyek saya kedepannya untuk Haya, dalam rangka mengikis kebiasaannya yang suka otomatis bilang, "nanti beli ya..." ketika menginginkan sesuatu.
Hmm... "Boleh, Haya boleh beli barang atau benda yang Haya inginkan, tapi menabung dulu, mengumpulkan uang dulu di celengan. Nanti kalau uangnya sudah terkumpul, baru boleh beli barang atau benda yang Haya inginkan."
Well.. sebuah tantangan sendiri bagi Bundanya kalau begitu.

Nah, baiklah kalau begitu ya Nak. Mari kita belajar dan berlatih menabung secara konsisten bersama-sama dalam rangka mencapai tujuan yang kita inginkan. Hehe..

Insight
Nah kan, seperti biasa tantangan Bunsay Game per levelnya selalu bisa memberi insight-insight baru dalam setiap kegiatan. Jadi ada AHA moment deh. Kepikiran proyek-proyek baru yang asyik dilakukan bersama anak. Serunya! Semoga proyek menabung kali ini bisa berjalan dengan lancar. Aamiin ya rabbal 'alamiyna.




PS
Sedikit sharing dari pemikiran saya pribadi tentang asal usul kata celengan. Kenapa kok ya kita menyebutnya celengan?
Dalam bahasa Indonesia, tempat untuk menabung atau menyimpan uang, biasanya yang berbentuk koin disebut dengan celengan atau tabungan.

Tahukah sobat semua, apa arti kata celeng?
Celeng dalam bahasa Jawa berarti babi (hewan babi)
Kenapa kalau kita search gambar tabungan, atau celengan maka gambar yang banyak muncul biasanya gambar celengan babi?

Jadi, mungkin saja ya. Sejarahnya begini (ini saya kira-kira sendiri). Budaya Indonesia banyak pengaruh dari luar/barat. Termasuk serapan kata. Banyak tempat menabung berbentuk celeng (babi) karena awalnya orang-orang barat sana sebenarnya menabung untuk membeli babi (mungkin saat itu harga babi mahal kali ya). Saya kurang tahu, babi disana biasa dipakai untuk acara apa. Mungkin saja kalau di Indonesia seperti ayam untuk lebaran atau kambing untuk Qurban. Nah, untuk menambah motivasi, maka bentuk tabungannya pun dibuat bentuk hewan (babi). Jadi, ketika memasukkan uang ke dalam tabungan, ingat, nabung buat beli babi.

Nah, makanya di Indonesia banyak kita jumpai celengan asli orisinil jaman dulu bentuknya Ayam. Karena ya, Ayam dulu juga termasuk hewan mewah untuk hidangan. Jadi orang dulu nabung itu untuk beli ayam. Cerita almh. ibu saya jaman dulu kalau orang biasanya menyembelih Ayam saat ada peristiwa yang benar-benar penting. Belum ada banyak orang jual ayam potong macam sekarang. Jadi, kalau pengen makan ayam, ya potong sendiri. Lebih murah beli saat ayamnya masih kecil diternak dulu, baru deh disembelih saat sudah cukup umurnya. Kadang banyak dramanya nggak jadi disembelih karena sudah terlanjur sayang sama ayamnya. Anaknya nangis, ayamnya dipeluk-peluk. Atau ortunya nyembelih ayamnya diam-diam biar nggak ketahuan anaknya. Anak pulang sekolah senang, ortu masak istimewa. Masak ayam dibikin macam-macam. Ayam goreng, opor. Nah, begitu tau yang dimakan daging ayam peliharaannya langsung ngambek nggak mau keluar-keluar kamar #ceritajamanold.
Well, adakah yang pernah mengalami hal itu disini bu ibu? Serunya masa-masa dahulu ya. Hehee...

Selain celengan bentuk ayam, ada juga bentuk bagong, wayang. Maksudnya mungkin saja ya, itu motivasi nabung untuk piknik, biar bisa jalan-jalan ke tempat rekreasi wisata. Lho, kok bisa? Hehe, silahkan direnungkan sendiri yaaa...






#hari02
#gamelevel8
#tantangan10hari
#cerdasfinansial
#kuliahbundasayang

@institut.ibu.profesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan Rintik-rintik, Airnya Bergelombang

Membuat Es Krim Bersama Ayah

Jalan-jalan Ke Jogja