Bunda Ayo Nyanyi, Aku yang Nari Ya...
Bismillahirrahmanirrahim...
Awalnya sudah sejak beberapa bulan yang lalu, eh atau tahun lalu ya (kok lupa), ketika Haya melihat Kakak Ndru (tetangga sebelah rumah) yang ketika itu duduk di bangku kelas 4 SD berlatih menari tari Badinding bersama teman-teman satu kelasnya untuk tugas sekolah pentas menari tari daerah.
Selama kurun waktu dua minggu, teman-teman Kak Ndru hampir tiap hari setelah pulang sekolah berlatih menari di rumah Kak Ndru yang memang cukup luas, selain itu ada TV besar yang tesambung dengan jaringan WiFi sehingga mereka bisa dengan leluasa mengakses contoh-contoh tarian Badinding di internet, tentunya dengan bimbingan dari orang tua dan yang memandu mereka adalah Tantenya Kak Ndru.
Setiap kali Kakak latihan, Haya pun akan ikut menonton. Dia mengamati diam-diam Kakak dan teman-temannya yang sedang latihan menari bersama sambil sesekali tertawa bersama dan bertepuk tangan bahagia. Lalu, nanti saat tiba di rumah dia pun praktek menari seperti kakak, begitu katanya.
Hingga akhirnya latihan terakhir Kakak sekaligus membuat properti untuk dipakai saat pentas, seperti topi dari karton dan selendang yang dipakai di perut. Haya pun ikut bersama membuat topi. Ia dibuatkan topi dengan ukuran yang lebih kecil oleh Ayahnya.
Setelah latihan menari Kak Ndru usai, di rumah Haya pun terkadang tetap suka menari menirukan gerak latihan kakak. Akhirnya saya pun mendownload video tarian Badinding dari You Tube dan saya simpan di laptop. Saat jam menonton Haya, terkadang saya memutarkan Haya video tarian Badinding itu dan Haya pun senang sekali. Ia menirukan gerak tarian Badinding dengan antusias sambil melompat-lompat kesana kemari.
Itulah tarian favorit Haya sampai sekarang. Dia tak pernah bosan menonton video dan memperagakan tarian Badinding. Saya pun mencoba mempertontonkan variasi tarian lainnya, dan ternyata ia begitu antusias.
Saya perhatikan, setiap kali dia menemukan benda yang panjang, seperti tali, pita, sabuk, gantungan tali yang panjang, maka ia akan mengalungkannya di leher, lalu mulai menggerak-gerakkan tangannya, badannya seperti orang menari. Termasuk handuk, selimut, kain jarik gendongan, dia sedang sekali memakainya lalu akan menggoyang-goyangkan badannya dengan sendirinya.
Saya lalu memberinya selendang kecil milik saya, yang dulu diberi oleh almarhumah ibu saya. Haya senang sekali dan dia pun meminta saya memakaikannya. Awalnya dia malu-malu, sembunyi-sembunyi mencoba berlenggak lenggok sendiri dengan selendangnya.
Lalu, lama-lama ia mulai meminta saya untuk menyanyi untuknya setelah ia memkai selendangnya.
"Bunda, ayo nyanyi ya, nanti aku yang nari.." katanya. Lalu dia pun akan berlenggak lenggok dengan senangnya mengikuti irama suara yang keluar dari mulut saya. "Tek dung tek dung, ning nang ning nung, dumplak ting ting jrot jrot. nang ning nung nang ning nung dung tek dung..." kata saya sekenanya lalu dia pun menari sambil tersenyum malu-malu. dan ketika saya berhenti untuk sekedar tarik nafas, dia langsung protes "Bunda ayo nyanyi lagi... "
Hohohoo....
#hari2
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Awalnya sudah sejak beberapa bulan yang lalu, eh atau tahun lalu ya (kok lupa), ketika Haya melihat Kakak Ndru (tetangga sebelah rumah) yang ketika itu duduk di bangku kelas 4 SD berlatih menari tari Badinding bersama teman-teman satu kelasnya untuk tugas sekolah pentas menari tari daerah.
Selama kurun waktu dua minggu, teman-teman Kak Ndru hampir tiap hari setelah pulang sekolah berlatih menari di rumah Kak Ndru yang memang cukup luas, selain itu ada TV besar yang tesambung dengan jaringan WiFi sehingga mereka bisa dengan leluasa mengakses contoh-contoh tarian Badinding di internet, tentunya dengan bimbingan dari orang tua dan yang memandu mereka adalah Tantenya Kak Ndru.
Setiap kali Kakak latihan, Haya pun akan ikut menonton. Dia mengamati diam-diam Kakak dan teman-temannya yang sedang latihan menari bersama sambil sesekali tertawa bersama dan bertepuk tangan bahagia. Lalu, nanti saat tiba di rumah dia pun praktek menari seperti kakak, begitu katanya.
Hingga akhirnya latihan terakhir Kakak sekaligus membuat properti untuk dipakai saat pentas, seperti topi dari karton dan selendang yang dipakai di perut. Haya pun ikut bersama membuat topi. Ia dibuatkan topi dengan ukuran yang lebih kecil oleh Ayahnya.
Setelah latihan menari Kak Ndru usai, di rumah Haya pun terkadang tetap suka menari menirukan gerak latihan kakak. Akhirnya saya pun mendownload video tarian Badinding dari You Tube dan saya simpan di laptop. Saat jam menonton Haya, terkadang saya memutarkan Haya video tarian Badinding itu dan Haya pun senang sekali. Ia menirukan gerak tarian Badinding dengan antusias sambil melompat-lompat kesana kemari.
Itulah tarian favorit Haya sampai sekarang. Dia tak pernah bosan menonton video dan memperagakan tarian Badinding. Saya pun mencoba mempertontonkan variasi tarian lainnya, dan ternyata ia begitu antusias.
Saya perhatikan, setiap kali dia menemukan benda yang panjang, seperti tali, pita, sabuk, gantungan tali yang panjang, maka ia akan mengalungkannya di leher, lalu mulai menggerak-gerakkan tangannya, badannya seperti orang menari. Termasuk handuk, selimut, kain jarik gendongan, dia sedang sekali memakainya lalu akan menggoyang-goyangkan badannya dengan sendirinya.
Saya lalu memberinya selendang kecil milik saya, yang dulu diberi oleh almarhumah ibu saya. Haya senang sekali dan dia pun meminta saya memakaikannya. Awalnya dia malu-malu, sembunyi-sembunyi mencoba berlenggak lenggok sendiri dengan selendangnya.
Lalu, lama-lama ia mulai meminta saya untuk menyanyi untuknya setelah ia memkai selendangnya.
"Bunda, ayo nyanyi ya, nanti aku yang nari.." katanya. Lalu dia pun akan berlenggak lenggok dengan senangnya mengikuti irama suara yang keluar dari mulut saya. "Tek dung tek dung, ning nang ning nung, dumplak ting ting jrot jrot. nang ning nung nang ning nung dung tek dung..." kata saya sekenanya lalu dia pun menari sambil tersenyum malu-malu. dan ketika saya berhenti untuk sekedar tarik nafas, dia langsung protes "Bunda ayo nyanyi lagi... "
Hohohoo....
#hari2
#gamelevel7
#tantangan10hari
#semuaanakadalahbintang
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar