Bermain Boneka
Bismillahirrahmanirrahim…
Day 17 Level 3 Bunsay Game
Bermain dengan Boneka, Sarana Stimulus Empati dan Kecerdasan Emosi Anak
“Upin Ipin ikut ndak?” tanya saya pada Haya.
“Upin Ipin ikut,” katanya seraya mengambil salah satu boneka Upin Ipin kesayangannya.
Lalu kami berdua pun pergi keluar. Haya membawa-bawa boneka Ipinnya. Walaupun ada dua, boneka Ipin dan boneka Upin, kami selalu menyebutnya Boneka Ipin Upin walau kenyataanya memang kadang yang dipakai cuma satu saja. Emak juga kadang lupa, yang mana yang Ipin yang mana yang Upin, yang baju biru atau kuning, yang berambut satu atau yang gundul. Jadi biar praktis bilang saja Upin Ipin, wakakaka… tak patutlah.. bagitu kata Ipin Upin.
Tapi, lama-lama saya pun mengamati secara sadar, bahwa ternyata Haya lebih suka dan lebih memilih bermain dan mengambil boneka Ipin, yang berbaju biru tanpa rambut daripada boneka kembarannya. Saya tersadar ketika suatu ketika ia mencari boneka Upin Ipinnya, lalu saya sembarang mengambilkan boneka Upin Ipin yang terdekat dengan jangkauan saya. Tapi dia tidak mau. Sejurus kemudian berlari ke dalam kamar dan berkata “itu dia,” sambil membawa boneka yang satunya.
Ya, terlepas dari boneka Ipin Upin favorit Haya, bermain bersama dengan boneka bisa menumbuhkan empati dalam diri anak. Haya yang sekarang sudah mulai aktif berceloteh kadang memang berbicara sendiri dengan bonekanya.
“Minum dulu ya?” katanya pada boneka Ipin lalu mengambil cangkir mainan dan menyuapkannya pada bonekanya.
“Ipin bonceng belakang,” katanya saat bermain mobil-mobilan kecilnya.
“Ipin bonceng depan,” kali ini saat dia mengendarai vespa kecilnya.
Kadang kalau pas di luar rumah, dia berjalan-jalan sambil membawa bonekanya, malah emaknya yang diledekin terus sama tetangga. “Dah pengen minta adek tuh…” heheehee #aapansihgakpenting.
Saya kadang menanggapinya dengan tersenyum. Ya, insyaAllah jika Allah berkehendak. Sambil saya pun menguatkan diri sendiri, berdoa pada Allah. Engkaulah Yang Maha Tahu. Kadang kalau saya sendiri masih banyak berpikir, punya anak satu aja masih merasa ya begini, begitu, belum bisa mengontrol emosi dengan baik, bagaimana kalau dikasih dua, sanggupkah? Ya, ada keingininan, tapi saya juga tahu, saya masih perlu banyak belajar memantaskan diri, salah satunya ya belajar parenting bersama-sama teman di komunitas Ibu Profesional ini, menambah wawasan tentang pendidikan anak, manajemen rumah tangga dan banyak hal lainnya yang bermanfaat.
“Bunda, gendong Upin Ipin,” katanya membuyarkan lintasan pikiran saya. Haya minta tolong pada saya untuk melilitkan jarit agar dia bisa menggendong boneka Ipinnya.
“Nah, sudah,” kata saya pada Haya.
“Upin Ipin mau bobo dulu ya,” katanya pada saya. Ia berjalan menjauh sambil mengayun-ayun boneka Ipin dalam gendongannya, seperti seorang ibu yang berusaha menidurkan bayi kecilnya. Ah, saya hanya tersenyum menyaksikan hal itu.
“Sssh… shhh…” Haya ber suuh..suuh.. sambil sesekali menepuk-nepuk boneka Ipinnya.
Masya Allah nak…
#hari17
#gamelevel3
#tantangan10hari
#myfamilymyteam
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar