Bermain Gelembung Sabun


Bismillahirrahmanirrahim…




Day 9 Level 3 Bunsay Game
"Ayoo Tiup Pelan-pelan Ya.."

Dalam buku Tuntas Motorik, Investasi Sepanang Hayat karangan Ani Christina yang say abaca, ternyata saya baru tahu bahwa kegiatan sesepele bagi orang dewasa, seperti mengunyah, menelan dan meniup ternyata membawa dampak yang luar biasa bagi anak apabila distimulus dengan baik sejak ia bayi. 

Disebutkan oleh penulis buku itu bahwa “kurangnya stimulasi atau latihan mengunyah, menelan dan meniup ternyata menyumbang terjadinya anak kurang mampu bicara sesuai perkembangan usia normal” (hal 3).

Jujur, setelah saya tuntas membaca buku itu saya merenung banyak, bahwa ternyata masalah stimulasi motoric bagi bayi dan anak tidak bisa dianggap remeh. 

Berkaitan dengan family project terkait melatih kecerdasan emosional anak sekaligus menstimualasi motoriknya, kali ini saya ajak Haya untuk bermain gelembung sabun. Permainan sederhana yang Haya sangat sukai. Kelihatan sederhana, bagi orang dewasa, tapi jika saya amat-amati, permainan ini adalah latihan tantangan yang lumayan bagi anak usia 2-4 tahun.




Bagi orang dewasa, gampang saja mungkin ya, mencelupkan tongkat balon pada sabun pembuat gelembung, lalu meniupnya dan muncullah banyak gelembung-gelembung sabun yang ringan beterbangan kesana kemari mengikuti arah angin bertiup.

Melihat orang dewasa (ayah, ibu, om, tante) bermain, maka para anak pun berharap bisa melakuan hal serupa. Dengan antusia memgang tongkat pembuat gelembung, mencelupkannya pada tempat sabun, dan kadang tak jarang seirng berceceran kemana-mana, bahkan adakalanya sampai tumpah kemana-mana, lalu dengan percaya diri meniupnya berharap bisa menghasilkan gelembung yang banyak, dan pada kenyataanya? Kadang gelembung yang dihasilkan sedikit, tidak tahan lama, bahkan terkadang tak muncul sama sekali yang membuat si anak akhirnya seirng kesal, hehe…


Begitu yang saya amati pada Haya saat bermain gelembung. Saya sendiri juga baru menyadari saat bermain tiup gelembung sabun dengan Haya, bahwa ternyata ada seni meniup gelembung untuk menghasilkan gelembung sabun yang besar, kecil, yang banyak atau tak terlalu banyak. Untuk menghasilkan gelembung yang besar, harus pelan-pelan meniupnya, untuk gelembung yang lebih kecil, meniup dengan kecepatan sedang. Hehe.. bagi anak-anak tentu hal itu belum bisa mereka lakukan, termasuk Haya.

Saya mencoba mengajarinya meniup pelan, dan dia belum juga bisa melakukannya. Tiupannya masih sembarang saja, sesukanya. Ya, terkadang dia berhasil tak jarang gagal. Ya, begitulah proses belajar nak. Adakalanya kalau dia sudah bosan meniup, sayalah yang disuruh meniup dan dia akan asyik mengejar satu-satu gelembung sabun yang tercipta dari tiupan saya. Menyenangkan sekali…



#hari9
#gamelevel
3
#tantangan10hari
#
myfamilymyteam
#kuliahbundasayang


@institut.ibu.profesional


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan Rintik-rintik, Airnya Bergelombang

Membuat Es Krim Bersama Ayah

Jalan-jalan Ke Jogja