Bunda, Ayo Foto Dulu…
Bismillahirrahmanirrahim…
Postingan kali ini melanjutkan postingan kemarin, Belajar sama Si Kangkung. Setelah Haya mulai bosan memotong-motong Kangkung dan membuat kalung dari Kangkung, saya mencari ide lain. Terlihatlah wadah tusuk gigi. Saya ambil, dan mulai merangkai-rangkai tusuk gigi dan batang-batang kangkung. Jadilah baling-baling helicopter.
“Ini apa Bunda?’ tanya Haya.
“ini namanya baling-baling helicopter sayang,” jawab saya.
Saya memutar-mutarnya. Haya pun ikut-ikutan membuatnya dengan panduan dari saya, lalu memutar-mutarnya. Tak berapa lama, terlihat ia mulai bosan lagi.
Ah iya ya, kalau Bunda nggak paham, mungkin Bunda jadi nggak tau, kalau memang durasi focus anak akan suatu hal itu 1 x usia anak. Bagi Haya yang usianya mau menginjak 3 tahun, durasi ketertarikannya akan suatu hal ya 1 x 3 menit. Kecuali kalau memang benar-benar ada sesuatu hal yang bisa menarik perhatiannya, maka ia akan dapat duduk dan focus lama.
Okelah kalau begitu nak. Bunda harus putar otak lagi nih. Bund apun melihat Styrofoam yang tak terpakai di rak penyimpanan barang-barang dapur. Kali ini, Bunda mulai berkreasi lagi dengan tusuk gigi dan styroafoam. Entahlah mau bikin apa. Setidaknya kegiatan ini bisa melatih skill motoric halus anak, ketelitiannya dan kecermatannya menggunakan tusuk gigi yang tajam, berhati-hati agar tidak melukai atau mencederai tangannya.
Saya memberinya kepercayaan untuk memakai tusuk gigi yang tajam, dengan pengawasan penuh tentunya walau masih saja ya, namanya emak pasti juga masih ada rasa khawatirnya kalau dia terluka. Hehe. Tapi yang pasti jangan melunturkan kepercayaan kita padanya.
Kemudian, saat saya memberesekan batang-batang kangkung, tiba-tiba dia berimajinasi sendiri. Dia menggandeng tangan saya, mengajak beranjak dari dapur ke ruang keluarga, sambil membawa styroafoam yang sudha dipenuhi batang-batang tusuk gigi.
“Bunda.. ayoo sini. Ayook.. “ katanya. saya pun mengikutinya.
“Bunda yo foto dulu,” katanya.
“Eh, foto?” saya bingung tak paham apa maksudnya.
Dia mulai berbicara sendiri.
“Ini ditaruh disini, punya bunda disini,” katanya sembari menaruh Styrofoam dengan tusuk gigi dan mengaturnya. Entah hanya dia yang paham. Lalu dia menggandeng tangan saya, memposisikan saya untuk berdiri di spot favoritnya, karpet evamat blok warna kuning.
“Bunda berdiri disini,” katanya.
“Ayok Bunda, gini tangannya..” katanya seraya memperagakan tanda Victory, gaya yang umum saat orang berfoto. Saya akhirnya mulai paham.
Dia mengibaratkan Styrofoam dengan banyak tusuk gigi itu sebagai kamera. Entah dia melihat itu dimana, pastinya apa yang dia lakukan kan hasil dari pengamatan dia selama ini. Itulah terkadang, yang membuat saya merenung. Saya aja yang udah 24 jam bersama dia di rumah, sering dibuat terkejut dengan usianya yang baru 32 bulan ini, ketika dia bercerita atau berimajinasi atau melakukan sesuatu hal yang memang belum pernah saya atau ayahnya ajarkan. Kemungkinan yang lain adalah dia dapat dari tontonan yang dia lihat saat di tempat tetangga karena di rumah saya, ada TV tapi memang jarang di setel, paling TV di rumah untuk lihat pertandingan minton kesukaan Ayah. Selain itu tontonan di hape maupun di laptop juga kami batasi, video-video atau tontonan yang merupakan pilihan kami untuk ditonton Haya.
Kami memang mempolehkannya ia main di rumah tetangga, untuk stimulasi interaksi sosialnya. Kadang saya tinggal dan juga kadang saya temani. Ini juga untuk melatih kemandiriannya dengan orang lain yang sudah ia kenal tanpa ayah dan bundanya. Alhamdulillah, saya amati Haya termasuk anak yang lumayan mudah dalam interaksi social dengan orang lain.
Dari kegiatan ini, saya simpulkan terkait gaya belajarnya:
Gaya Belajar Visual : Haya belajar dengan mengamati benda-benda di sekitarnya.
Gaya Belajar Auditori : Ia mendengarkan dan mengikuti instruksi yang saya sampaikan, bahkan ia juga belajar memberi intruksi pada saya dan ayahnya saat main bersama. Kadang kalau main sama teman juga ia suka memberi instruksi pada teman mainnya.
Gaya Belajar Kinestetik : Ia banyak gerak. Mengimajinasikan sesuatu dan mulai bergerak. Seperti tadi memperagakan diri sebagai tukang foto dan foto model tanpa saya suruh.
MasyaAllah nak, tabarakallah. Terus semangat belajar ya sayang. InsyaAllah Bunda juga akan selalu mendampingimu belajar. Semoga Allah senantiasa menganugerahkanmu dan memberimu hikmah untuk menjadi anak yang sholehah dan berbakti. Aamiin.. yaa rabbal ‘alamiyna…
#hari4
#gamelevel4
#tantangan10hari
#gayabelajar
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar