Aliran Rasa Bunsay Game Level 9

Bismillahirrahmanirrahim...


Aliran Rasa Bunsay Game Level 9

Well, tak terasa ya, Level 9 Bunsay Game yang istimewa dan beda dari level-level sebelumnya kali ini sudah hampir tiba di penghujungnya. Level yang penuh dengan kejutan, tantangan mengasah kreatifitas dan juga bonus istimewa yaitu waktu yang super longgar karena bertepatan dengan libur Hari Besar dan Pergantian Tahun. Benar-benar seru sekali level ini.

Di level kali ini, karena banyak agenda alias acara keluarga yang juga berpindah-pindah tempat (Semarang-Pemalang-Purbalingga-Jogja-Semarang), maka saya juga memutuskan untuk membiarkan tantangan di level ini mengalir apa adanya. Tidak saya sengaja atau ada-adakan. Tapi, tetap saja telah saya azzamkan, atau tekadkan dalam pikiran dan hati saya (kalau istilah agamanya mungkin niat ya sebelum melakukan sesuatu), bahwa hari-hari ke depan adalah hari-hari menantang kreatifitas. Dan ternyata hal itu memang seru sekali. Hari-hari yang berbingkai kreatifitas, AHA dan WOW moment yang menakjubkan bagi saya dan buah hati serta keluarga. Meskipun harus saya akui, management waktu saya dalam membuat setoran narasi masih harus diperbaiki kembali (baca: tidak rapelan sks lagi, xixixi). Semoga Level kedepannya management waktu setoran narasi saya kembali rutin lagi alias one day one post. Aamiin.. yaa Rabbal 'alamiyna.

Nah, dari rangkaian kegiatan yang saya lalui bersama buah hati sepanjang Level Bunsay 9 kali ini, saya tetiba saja mempunyai ide untuk menyoroti sebuah aktifitas yang akhir-akhir ini hampir tiap hari saya lakukan bersama si buah hati tercinta, My Sunshine Haya. Apalagi kalau bukan bersepeda ria, tepatnya Haya yang bersepeda dan saya mengekor di belakangnya sebagai juru selamat (baca: pengawas yang sesekali berteriak menyuruh Haya untuk stop, menepi, sekaligus sebagai pembawa bekal minum dan makan bagi Haya). Well, begitulah kurang lebih rutinitas saya saat Haya bersepeda ria. Hihi, tambahan lagi, juru foto kalau pas saya lagi  bawa gawai.

Serunya Bersepeda dengan Push Bike/ Balance Bike

Apa itu Balanced Bike/ Push Bike?

Awalnya, saya tak pernah kepikiran sama sekali untuk membelikan Haya sebuah sepeda yang disebut dengan balanced bike atau push bike ini. Sepeda roda dua untuk anak usia 1.5 sampai 4 tahunan tanpa pedal dan rantai. Pertama kali tahu tentang istilah balanced bike ini kalau tidak salah ingat dari postingan seorang teman di wa storynya beberapa bulan yang lalu, dan saat itu saya tak terlalu berpikir mendalam, hanya sempat sedikit kepo, apaan tu balanced bike?

Hingga kemudian ada satu, dua orang yang berbeda posting lagi tentang balanced bike di wa story hingga akhirnya saya sedikit mencari tahu tentangnya. Otomatis itu juga berarti cari tahu harga barang dong mak. Dan alamak, lumayan juga kisaran harga sepeda kecil tanpa pedal itu. Membuat saya saat itu tak begitu tertarik lagi dengannya. Hehehe...

Tapi kemudian, hari hari berlalu dan saya mulai berpikir. Yang namanya anak kecil, pastilah butuh sepeda roda dua, mau sekarang atau besok-besok. Karena sepeda roda dua itu merupakan sarana yang bagus sekali untuk melatih motorik anak yaitu latihan keseimbangan. Dan bersepeda itu asyik sekali bukan? Saya pikir, hey, adakah seorang anak kecil yang melewatkan masa kecilnya tanpa bermain sepeda? Walaupun misalnya dia tak punya sepeda (orang tuanya tak mampu mungkin belikan dia sepeda), tapi paling nggak dia pasti pernah pinjam sepeda punya temannya, walau mungkin paling minimal sekedar membonceng saja. Iya kan? Sejauh yang saya paham begitu sih. Dan ada juga yang mampu beli sepeda, punya sepeda tapi nggak bisa naik. Nah, kalau yang ini biasanya masalah mental, pernah naik, jatuh lalu trauma nggak mau nyoba lagi atau memang ada masalah dalam dirinya sehingga dia susah untuk bisa seimbang memakai sepeda. Wallahu alam.


(Pengen nangis Ya Allah, udah ngetik panjang2, hampir selesai, eh my tab is crashed. Balik lagi postingannya tinggal segini. Huhuhu.. Sabaar... makanya emang baiknya ngetik di Word lalu copas ke blog ya. Amannya begitu. Kalau langsung online, riskan juga kalau mati lampu atau inetnya error. Kasiian kaya diriku. Well, ngetik ulang lagi alias to be continued yak). Mau ngetik dulu di word coz emang panjang ceritanya nih. Daaadaaaaaaa)


hikss.. sedih pisan tapi tetep kudu bisa move on. huhuhuuuu


#aliranrasa
#gamelevel9
#tantangan10hari
#thinkceative
#kuliahbundasayang 

#januari2020
#haya38months

@institut.ibu.profesional

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan Rintik-rintik, Airnya Bergelombang

Manajemen Waktu Bunda Nin versi Ayah Noer

Membuat Roti Boy Bersama Ayah