Al Qur'an Bunda
Bismillahirrahmanirrahim...
"Ini Bunda," kata Haya sembari menyodorkan Al Qur'an milik saya ketika saya selesai sholat. Sejenak saya tertegun dan sambil tersenyum saya menerimanya.
"Terima kasih, nak," kata saya bangga campur haru. Ternyata ia tahu dan paham kebiasaan saya setelah sholat adalah membaca mush'af. Dan dia berinisiatif sendiri mengambilkan Al Qur'an saya yang memang jauh dari jangkaun tangan saya. Ya, walau terkadang cuma bisa saya baca sebari saja karena setelahnya Haya sudah antusias menarik tangan saya untuk bermain bersama.
Terkadang, saya mengajak Haya mengaji bersama. Namun, kadangkala ia masih belum mau. Saya pun maklum dan mafhum, tidak ingin terlalu memaksanya kalau ia belum ingin. Yang pasti, keteladanan dari sayalah dulu yang paling utama baginya menurut saya.
Terkadang pula, kalau melihat status maupun postingan teman lain, yang punya anak seumuran, eeh ini kok dah bisa kaya gitu, belajar ini, itu, sampai situ? Astaghfirullah 'adzim, seketika itu juga saya beristighfar. Stop. Don't compare anybody with others. Everybody has their own pace. Trus kenapa kok masih liat-liat juga? Ya, sebenarnya pengen cari motivasi juga. Karena terkadang dari postingan2 teman-teman juga sedikit banyak memberi saya inspirasi dan juga motivasi untuk melakukan sesuatu. Tak jarang juga dapat info-info baru.
Ketika kita insyaAllah istiqomah melakukan kebaikan, rutinitas baik, insyaAllah itu akan memberi sumber pengajaran tersendiri bagi anak nantinya.
Teruslah belajar nak, dan dsini Bunda juga akan terus belajar memperluas wawasan Bunda.
#hari07
#gamelevel9
#tantangan10hari
#thinkceative
#kuliahbundasayang
#desember2019
#haya38months
@institut.ibu.profesional
Day 07 Bunsay Game Level 9
Tauladan Orang tua itu yang Utama bagi Anak
"Terima kasih, nak," kata saya bangga campur haru. Ternyata ia tahu dan paham kebiasaan saya setelah sholat adalah membaca mush'af. Dan dia berinisiatif sendiri mengambilkan Al Qur'an saya yang memang jauh dari jangkaun tangan saya. Ya, walau terkadang cuma bisa saya baca sebari saja karena setelahnya Haya sudah antusias menarik tangan saya untuk bermain bersama.
Terkadang, saya mengajak Haya mengaji bersama. Namun, kadangkala ia masih belum mau. Saya pun maklum dan mafhum, tidak ingin terlalu memaksanya kalau ia belum ingin. Yang pasti, keteladanan dari sayalah dulu yang paling utama baginya menurut saya.
Terkadang pula, kalau melihat status maupun postingan teman lain, yang punya anak seumuran, eeh ini kok dah bisa kaya gitu, belajar ini, itu, sampai situ? Astaghfirullah 'adzim, seketika itu juga saya beristighfar. Stop. Don't compare anybody with others. Everybody has their own pace. Trus kenapa kok masih liat-liat juga? Ya, sebenarnya pengen cari motivasi juga. Karena terkadang dari postingan2 teman-teman juga sedikit banyak memberi saya inspirasi dan juga motivasi untuk melakukan sesuatu. Tak jarang juga dapat info-info baru.
Ketika kita insyaAllah istiqomah melakukan kebaikan, rutinitas baik, insyaAllah itu akan memberi sumber pengajaran tersendiri bagi anak nantinya.
Teruslah belajar nak, dan dsini Bunda juga akan terus belajar memperluas wawasan Bunda.
#hari07
#gamelevel9
#tantangan10hari
#thinkceative
#kuliahbundasayang
#desember2019
#haya38months
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar