Assalam Mikum...



Assalam Mikum…

Hari ini adalah hari libur kalender merah, yaitu peringatan hari buruh nasional. Kami sekeluarga memutuskan liburan di rumah saja, untuk menuntaskan pekerjaan domestic yang menggunung hasil dari jalan-jalan kami minggu kemaren, kemaren, kemarennya lagi. Hahaha… benar-benar sudah menjadi gunung paling tinggi di rumah kami, hihi.
Pagi hari, setelah rutinitas pagi Haya pasca bangun tidur, saya sudah bersiap mulai menyetrika. Ayah sendiri sepertinya sedang dalam beres-beres mode on. Okelah kalau begitu. Saya mulai menyingsingkan lengan melihat banyaknya tumpukan baju kering yang sudah keriting dan kusut minta dielus-elus, hehe. Sementara Ayah, setelah berese-beres rumah, memutuskan ngadem sejenak dengan mencuci tumpukan baju-baju kotor di tempat cucian baju kotor. Duuh, makasih banyak ya Ayah sayang.
Nah, Haya sendiri pagi-pagi sudah bertandang ke tetangga sebelah. Karena hari ini hari libur, maka tetangga kanan dan kiri rumah juga rame alias pada kumpul semua di rumah. Saya menyetrika di kamar depan yang ada jendela kaca di dekat teras rumah. Tak lama kemudian, saya melihat Haya pulang diantar tetangga sebelah. Ternyata dia mengompol di celana. Namun, karena memakai training pants, hanya celananya saja yang sedikit basah tidak sampai kopoh-kopoh (luber kemana-mana pipisnya). Segera saya mengganti celana dan bajunya yang juga turut sedikit basah.
Setelah itu, dia melanjutkan bermain di dalam rumah sembari makan snack paginya. Saya lanjut menyetrika lagi. Sementara Ayah masih juga sibuk beberes di belakang dan merendam baju-baju kotor untuk dicuci. tak lama saat Haya asyik bermain sendiri di ruang depan, tiba-tiba Haya berucap,
“Assalam mikum..” berulang-ulang dengan logat khasnya dan juga suaranya yang cukup terdengar keras.
“Wa’alaykum salam,” jawab saya sembari menyetrika.
“Haya mau..mau tempat kakak,” ujarnya.  Lalu, belum sempat saya beranjak ke ruang depan, saat saya menoleh ke jendela kaca dekat teras, saya melihat Haya sudah menuju pintu pagar dengan menggendong tas legonya. Saya pun memperhatikan dari jendela kaca sampai ia akhirnya tiba di pintu rumah tetangga sebelah alias ibu kos saya.
Ah, saya benar-benar terharu. Dia sudah bisa mengucapkan salam sebelum pergi dan mencoba ijin kepada saya mau main ke tempat kakak. Tabarakallah ya nak.

Haya agak lama berada di tempat kakak, dan kebetulan juga kakak sedang berulang tahun ke-10. Sayup-sayup dari tempat saya menyetrika terdengar keriuhan di rumah ibu kos. Ternyata mereka sedang merayakan kelahiran anggota keluarga yang paling bungsu. Tidak ada tamu-tamu lain, ya hanya keluarga ibu kos saja berlima ditambah Kayla jadi berenam. Hehehe… lumayan juga, saya bisa sedikit leluasa menyetrika tanpa gangguan Haya yang kadang bilang “Permisi.. mici..” numpang lewat di atas busa tempat saya menyetrika. Hohhohoo…
Pulang dari tempat kakak, ia membawa potongan kue ulang tahun yang membuat wajahnya belepotan coklat.
“Haya makan coklat.. coka coki… “ katanya yang suka menyebut coklat dengan istilah coka coki… lalu, setelah dia puas makan kue coklatnya, saya membersihkan badannya. Lalu dia merengek menagajak saya main.
“Bunda udah… jangan setrika-setrika aja,” katanya memohon. Duuh, baiklah nak kalau begitu. Bunda matikan dulu setrikanya sekalian Bunda juga mau istirahat sebentar (sambil melirik tumpukan baju yang kayaknya tidak berkurang tingginya sejak awal saya menyetrika, heheh)
Haya mengajak saya bermain lego bentuk dan warna yang baru. Membuat kreasi, bentuk rumah-rumahan dan hari ini benda favoritnya adalah kamera karena dia suka bilang,
“Bunda mau foto (difoto) nggak?” tanyanya sembari meletakkan kreasi legonya di depan mata seolah-olah seperti orang sedang memotret.
Saya tersenyum simpul dan geleng-geleng melihat realita ini. Ah Haya yang suka bergaya.
Lalu, saat dia sudah bosan bermain, tiba-tiba dia memasukkan sendiri semua mainannya ke dalam keranjang mainannya tanpa saya suruh. Wah, tanpa menunggu saya langsung mengapresiasinya. 
"Haya udah selesai mainnya ya? Wah, pinter deh Haya kalau sudah selesai main trus dirapikan lagi ya mainannya, dimasukkan ke dalam keranjang. Makasih, puji saya. 



#hari8
#gamelevel1
#tantangan10hari
#
melatihkemandirian
#kuliahbundasayang


@institut.ibu.profesional



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan Rintik-rintik, Airnya Bergelombang

Membuat Es Krim Bersama Ayah

Jalan-jalan Ke Jogja