Nanti Aku Pinjem Yaa...
Pagi ini saat Haya bangun pagi, saya sudah sibuk di dapur dan telat membawa Haya ke kamar mandi, jadinya pipis di celana. Ya sudah sekalian saja cuci muka, tangan dan kaki dulu. Saat saya tawarin sikat gigi, belum mau. Oke kalo begitu, nanti saja pas mandi pagi.
Setelah itu morning time and snack bersama Ayah, sementara saya menyiapkan bekal makan siang Ayah. Setelah Ayah berangkat, Haya diajak main sebentar di tetangga sebelah, lalu habis itu mandi pagi. Minta mandi bola ala Haya, yakni pakai bak mandi yang dulu dipakai mandi Haya pas masih baby, bak mandinya diisi air dan dikasih bola-bola plastik warna warni. Habis itu di masuk ke dalam bak. Nah saat sudah enjoy berendam, saya coba tawarin untuk sikat gigi.
"Sikat gigi tikus," kata Haya. Maksudnya sikat gigi yang ada gambar tikus sedang tersenyum lebar memerkan deretan giginya yang lebar.
"Iya," jawab sayang. "Ini sayang," kata saya sambil memberikan sikat dan pasta gigi. Saya agak deg-degan, karena dia tidak terlalu antusias membuka pasta giginya, karena biasanya dia mau menuang sendiri pastanya. Tapi akhirnya dia mau membuka pasta giginya. Namun saya melihat gelagat bahwa dia pengen mainan pake pasta gigi dan saya langsung ambil tindakan tegas melihat pasta gigi yang baru dibeli kemaren tinggal separo isinya.
"No, maaf ya sayang, nggah boleh dituang-tuang begitu, pasta gigi hanya boleh buat sikat gigi," seraya saya ambil pelan-pelan pasta giginya dan saya oles sedikit di sikat gigi Haya.
"Nah, begini," kata saya serasa menyerahkan sikat gigi yang sudah berpasta kepada Haya.
Ia menerimanya, tapi tidak langsung dipakai untuk sikat gigi. Segera saya mengeluarkan berbagai jurus. Merayunya dan membujuknya dengan berbagai cerita. Alhamdulillah dia mau memasukkan sikatnya ke dalam mulut, menggosokkannya sebentar di gigi depannya, tapi tidak mau memasukkannya lebih dalam. Yess, baiklah begitu saja tidak apa-apa, emak sudah merasa senang sekali. Hihihi...
Nah, saat sikat gigi malam ini yang malah agak gampang, dia sampai mau membuka mulut lebar-lebar, memasukkan sikat giginya ke dalam mulut, untuk menyikat gigi geraham bawah dan atas, menirukan saya yang juga sekalian sikat gigi. Alhamdulillah, tabarakallah ya nak. Saya senang sekali.
Mau Beli Jajan dulu Kok...
Saat bermain setelah tidur siang, Haya menumpahkan lego baloknya dari tas lego. Bentuk favoritnya adalah membuat menara atau tumpukan lego yang tinggi, lalu menumpahkannya. Hehehe..
Nah, setelah itu dia ganti bermain yang lain, meninggalkan legonya berceceran disana sini. Saya memperingatkannya untuk memasukkan legonya ke dalam tas. Dia belum mau.
Lalu malah mengeluatkan vespa mininya dan bilang,
"Haya mau beli jajan dulu kok," katanya.
"Beli jajan dimana?" tanyaku heran.
"Disana lhoo.." katanya sambil mengeluarkan jari telunjuknya, menunjuk arah luar.
Memang, di dekat rumah ada warung kelontong dan kadang Haya suka saya ajak kesana. Disitu juga menjual jajan dan favorit Haya biasanya kalo ke situ beli coki-coki atau sosis siap makan.
"Emang Haya punya uang?" tanya saya lagi.
Dia lalu menunjuk tempat saya biasa meletakkan dompet di atas lemari buku.
"Itu lhoo.. disana.." katanya. Saya menahan senyum. MasyaAllah.. dia tahu.
"Eeh, itu kan uang Bunda," kata saya.
Dia pun merengek dan akhirnya saya kasih selembar uang dua ribuan. Penasaran ingin lihat reaksinya. Tapi sebelumnya saya minta dia membereskan mainan legonya dulu. Dia tetap belum mau.
Dia mengeluarkan vespanya ke teras depan rumah. Kebetulan saat itu tetangga sebelah datang. Saya lalu cerita. Kata mbak Bel, warung itu tutup, yang punya warung sedang pergi umroh. Waa..ga jadi beli jajan dong, goda saya sama Haya. Tapi dia nggak mau tau. Sama mbak Bel akhirnya digendong, menuju tikungan jalan. Nah dari tikungan jalan itu terlihat warung yang dimaksud. Ditunjukkan kalau warungnya tutup, g bisa beli jajan..hehehe kasihan.
Btw, di rumah masih ada jajan wafer dan saya akhirnya berikan sama Haya. Tapi sebelumnya saya coba bujuk ia membereskan mainannya dulu. Tetap belum mau. Dududu... sampai menjelang mandi sore ia juga tak berminat membereskan mainannya. Jadi akhirnya saya yang beres-beres.
Aku Pinjem Yaa..
Saya dan suami juga kerap mengajarkan Haya bilang, "pinjam" ketika ingin meminta suatu barang, biasanya hape. Hehehe...
Dan dia sudah bisa bilang "aku pinjem" ketika dia memang ingin meminjam hape saya saat melihat saya sedang memegang hape atau memegang buku dan barang-barang lain.
"Nanti aku pinjem ya," kata Haya dengan logat khasnya.
Bahkan dia juga sudah bisa bilang, ketika ada temannya main ke rumah dan suka mengambil mainan Haya tanpa ijin dulu. Haya bilang ke saya,
"Itu Athan belum bilang.. belum bilang kok.. punya Haya.." maksudnya Athan belum minta ijin buat pinjam maianan Haya.
Saya pun bilang, "dek Athan, bilang dulu kalau mau pakai, Haya, pinjem yaa.." dan diapun menirukan saya,
"Hayaa... pinjem yaa," katanya sembari mengambil bola favoritnya kalau main ke rumah Haya. Haya mengangguk mantap. Setelahnya, mereka berdua dengan tenang. Untuk beberapa saat. Sebelum mulai rusuh. Hahahha...
MasyaAllah.. meminta ijin meminjam barang juga merupakan kebiasaan baik terkait adab dan akhlak yang perlu diajarkan sedini mungkin kepada anak-anak.
#hari9
#gamelevel2
#tantangan10 hari
#melatihkemandirian
#kuliahbundasayang
@institut.ibu.profesional
Komentar
Posting Komentar